Semoga, Diskualifikasi adalah cara yang terbaik buatku


Kadang ada marah yang membuncah, kadang pula ada sudut mata yang teramat paling sinis kuhujamkan berhari-hari, dan yang lebih naif lagi, kadang-kadang ada rindu yang teramat dalam pada musim yang telah lalu.

Memang benar, aku membenci keadaanku saat ini, selain karena aku tak percaya dengan kekonyolan masa depan, selain itu pula aku sudah sangat muak dengan semua rutinitas absurd yang tiap hari menjadi adegan berseri nan menjemukan dihadapanku.

Manusia antropos memang sangat menyebalkan, apa lagi untuk berusaha mempelajarinya. Aku selalu berpikir untuk menghapusnya, kemudian mengutuki adam dan hawa dari semua buku catatan sejarah yang pernah aku miliki.

Aku ingin memilih marah dengan semua perisitiwa ini, Aku ingin memilih benci dengan semua yang kalian kerjakan saat ini, dan aku pula ingin memilih membalas perilaku kalian dengan caraku sendiri. Semoga dengannya, kalian panut tentang bagaimana cara air yang menyublin menjadi udara yang kau hirup saat ini. Aku ingin melakukannya.

Lalu ada sebuah kesimpulan sementara yang aku pilih, ya! Diskualifikasi mungkin adalah jawaban yang tepat buatku saat ini, sedikit menghindar dan mungkin membuat sebuah catatan kecil tentang bagaimana kejenuhanku mengawasi kalian dengan ekor mataku setiap pukul satu siang. Sampai sejauh yang aku rasakan, dan sedalam kebencianku pada hari-hariku yang monoton, dan percayalah, akan ada satu pertunjukan yang tak akan pernah cukup untuk kau tulis dengan semua buku-buku yang pernah kalian miliki. Balas dendam.

0 komentar: