angka-angka yang meluncur meninggalkan pemantiknya

Aku menyukai hujan pukul dua tiga-tiga malam ini. Selain karena pembaringan yang lesu, tentu dengan suguhan tarian mistis .plus secangkir uap karbon yang menyengat. Lagu-lagu yang begitu membosankan terus mengoceh. Kian datar, memenuhi playlistku. Sengau terdengar kian menit, semakin menambah kepasifanku sejak tadi. Saat kabar dan bau aspal sisa pertempuran tadi malam mengepul dan membahana keudara. Dua pertiga angka-angka meluncur meninggalkan pemantiknya, haus angkuh, terburu.bernafsu dan berobsesi.

Aroma rerumputan dan tulip yang membentuk sebuah paduan suara sejak tadi pun telah berkhir. tak berbekas. Lebihnya hanya sunyi yang artfiisial, balkon dan  seperangkat perkakas pembuat rumah dari kerak peradaban. Menyisakkan lingkaran-lingkaran bening yang mengaca. semantik, hermenutik dan kenaiffan. saling menambal. Tak membiarkan sedikitpun energi malam ini tercuri.
Ada yang tak menyukai zeus kataku.!! seseorang berteriak, Sebab konspirasi yang ia bangun selalu menggunakan angka-angka ganjil sebagai pengganti bara sang penempa baja. Keyakinan tak selalu sejalan dengan keadaan, ku tegaskan lagi. Namun Hera dan Artemis diam-diam membicarakan sebuah rencana melarikan diri. Berharap rahasia ini bukan yang diharapkan zeus. semoga Semusim yang panjang untuk membakar tungku pesakitan sang lelaki penebang pohon perdu.

Apalah yang aku harapkan, jawabnya kau pun tahu. Kian hari bemper di depan wajah ini semakin tebal tercipta. hujaman palu baja, percikan bunga api apalagi, dan tentu beberapa pucuk senjata yang kucipta, sudah pasti semua tak aku miliki, ketegasan diri ini kadang kubuat semakin hambar, pesimis dan ingin kupermainkan. Horus sahabatku tak ingin dilibatkan terlalu dalam. kuputuskan semuanya akan kuberitahukan padanya.

Helios!! engkau kemana sejak tadi, bukankah kabarmu datang bersamaan dengan kicauan burung kenari di ujung rumah pinusku sejak tadi. Aku bermaksud meminta janjimu, bahkan mengadilimu didepan zeus, memaksamu mengakui beberapa potong baja yang engkau curi dari bengkel tuaku.

Dan semuanya, segala hal yang telah kau curi dari beberapa bengkel sahabat-sahabatku.Tubuhku yang mulai sakit, asmaku yang selalu kambuh dan beberapa radang dileherku atau sekalian kamu yang akan membunuhku. Aku berharap kembalikanlah. pergilah menebusnya didepan zeus. bertanyalah padanya tentang kejahatan yang kau perbuat. Atau sekalian cabik tubuhmu dalam perjalananmu menuju istana zeus. Nikmatilah matimu sebagai potongan peradaban.!
sebagai dendam yang terbalas untukku.

aku berharap  perasaan seperti ini terus menyerangku, membuatku bergairah dan lebih bersensasi memilih kehidupanku yang phobia. Takut yang membuat ku bangkit dan semakin bernafsu untuk membunuh!
panjang umur perempuan yang selalu menerima hujaman marahku
panjang umur dansa-dansa mistis yang selalu kita buat.
aku mencintaimu
aku semakin mencintai mutilasi saat pelukanmu mendarat ditubuhku.

0 komentar: