aku berharap pada mutilasi

Perampasan !!dan kembali membalas pukulan serupa yang kau lakukan adalah kegemaranku sejak beberapa musim kering bulan ini. Sejak Pembaca musim telah diam-diam mengintaiku. Apa yang kurasakan kalau bukan alienasi? Apa yang kubutuhkan selain menghirup sisa aroma tubuh kekasihku yang sepekan bergumul dengan potongan- potongan barcode sisa fermentasi peradaban. Saya tak begitu suka dengan nada-nada Realisme magis, atau mazhab formalisme yang memiliki eufimisme yang lebih mirip dengan obrolan distorsi beberapa ilmuan yang aku tahu mereka pendusta.

Selainnya, musim-musim yang basah, pertunjukkan teater kunang-kunang, percintaan yang hanyut, aroma wine buatan kekasihku serta beberapa obrolan tentang mutilasi selalu membuatku bergairah. Inilah konsekuensi realitas yang selalu terprediksi. Pembaca musim telah membuka pertempuran yang begitu panjang untuk melewati akhir musim kering bulan ini dengan begitu arogan. Menyisakan sejumlah surat berantai yang tak habis aku baca. Aku berharap banyak. Mungkin sepekan lagi cumulus berencana memaksa helios untuk bersama memulai perundingan.
Sejak aku paham bagaimana ritus bayi metropolis ,aku kemudian berpikir, perjalanan panjang sepekan lalu tak cukup mengobati hasratku untuk mencoba melepas beberapa baju yang mungkin aku tak membutuhkannya lagi. Ternyata memang ya, segalanya meski subsisten. serakah dan harus habis.

Gumapalan-gumpalan otakku yang mulai terpecah akan kubuat semakin lentur agar terlihat seperti dansa-dansa api yang memperkosa hujan, gemulai mengangkasa dan angkuh melampaui arogansi kelompok yang selalu memakai kostum namun sebenarnya telanjang. Sarkas namun tetap menciptakan situasi yang sama sekali tak memilki indeks dalam katalog pembaca musim.

Komplain dan daftar hitam telah menjadi pembatas jurnal amunisiku. Setidaknya tak kulahap dan menjadi sumbu yang kuledakkan dikepalamu saat kau tertidur lelap, namun hati ini seolah menjadi pesakitan juga. Tinggal kaki dan jari-jarinya yang tak kuberikan senjata. Dalam posisi apapun selalu memusatkan kekuatan pembaca musim pada satu tempat, mulailah merangsek, mengintimidasi, dan memutilasi bagian tubuh yang kau senangi, seolah kau sedang berada pada sebuah etalase belanja, kau berhak menentukannya, kau berhak menyesaki tubuhmu dengan potongan organ tubuh manapun. satu kepentingan kita, mutilasi!!  

Cukupkan hidupmu. Aku kekasihmu. belajarlah mengasah pisaumu disampingku. jangan terlau jauh. Agar gontai langkah pembaca musim dapat kita awasi dari ruang panoptikon yang menyengat ini. mula-mula kita menari bersama agar tak terlihat ambisius apalagi masokis. kemudian katakan dengan keras!! ka!! aku berharap pada mutilasi.

0 komentar: