Kita berkawan sekaligus menjadi musuh dalam menghujat material

Enyahlah pendusta! sudah seperempat abad rasanya kita bertarung membunuh waktu, menempa kata-kata menjadi perisai, meniscayakan takdir yang mengendalikan semua rasa yang hampir membuatku meledak malam ini. Tak cukupkah tendangan yang bersarang dirusukku kau berikan?ataukah perlu resolusi berupa manuver-manuver yang menukik ala sukoi yang angkuh.

Tidak, tidak! aku tak butuh menjadi tokoh dalam dialog-dialogmu empat jam yang lalu, sepersekian inci sudah dendam ini kembali terbakar saat muntahmu jatuh bersama amunisi yang kuproduksi bersama anak anak kalimat ini. Spectacle dan aroma-aroma terjemahan bahasa sampah selalu menjadi hujaman yang kau beri. Seolah aku tak perlu mencari lagi akar domestikasi. Wujud kalian menegaskan pencarian sejarah peradaban yang imitasi.

Alienasi dan keseimbangan takkan ada lagi. Ia tak akan tampil lagi menyesakkan bagian tubuhku yang hampir sesak ini. Rutinitas dan mekanika sudah menjadi bagian dari lagu-lagu lelucon subversi ala anak muda. Kenakalan bandit oportunis yang menghabiskan waktu mengurusi manusia bebas untuk dibicarakan posisinya, eksistensi manusianya dan debat-debat konyol yang memualkan.
Pertempuran yang panjang di pundak para pemimpi seperti kalian tidaklah menjadi dan menghasilkan apa-apa. Terjemahan dan projek kamuflase bukankah rutinitas yang kalian hujat? bukankah dansa-dansa yang kalian lakukan bagian dari kegemaran anak-anak muda yang berumur tujuh belas tahun? bukankah penghancuran dan horizotalisasi kehidupan bagian dari pembicaraan para ilmuan yang melegalisasi perusakan hidup kalian?

Aku hanya tak ingin berulah dan menjadi musuh yang ingin menyulut perang terbuka dengan banyolan pembaca berita yang absurd. Kita berkawan sekaligus menjadi musuh dalam menghujat material sisa pembakaran para berandalan. Aku hanya ingin terus memaki, Mengurai semua kebodohan yang aku dan kalian terus dengungkan,aku menyayangi lukisan mobil yang terbalik dengan tarian angkung sang api di atasnya, aku menyukai ketidaknyamanan para majikan, aku pun menyukai kewaspadaan, seperti sukaku pada kekasihku yang menyukai malam dan hujan.

Rilis ini kutujukan pada seperempat kawan yang memberiku semangat untuk untuk menjadi terror atas dirinya, atas semua hujatan konyol yang diberikannya pada kehidupanku yang melampaui grafitasi. aku mencintai malam,akupun mencintai mutilasi. salam

1 komentar:

Bonitnotz mengatakan...

KerenZ....
like this !!!

0_o