Akan Kuurai secara terperinci, satu demi satu, hingga pada penghujung yang tak akan pernah kita sangkal lagi


Sekali lagi tentang perbudakan sehari sebelum meletupnya perang kita wahai lelaki tua, aku akan coba kembali menguraikan satu persatu apa yang sedang tumbuh merusak semerbak nya  taman bunga bangkai dalam hatiku.

Ya!Tentang betapa suburnya hama yang tak kuharapkan tumbuh, namun melebihi taman para penggantung di babylonia, sedikit melebihi raksa yang sedang meracik dirinya menjadi senjata kimia. agar kebencianku semakin memusat, menjadi pusaran ombak yang tak mungkin terbendung lagi.

Akan Kuurai secara terperinci, satu demi satu, hingga pada penghujung yang tak akan pernah kita sangkal lagi. Janganlah terlampau panik, sebab jika saatnya kutemukan, kaulah orang pertama yang akan mengetahui betapa benar kitalah pendosa yang selama ini melampaui pusat bumi. Kita, para pendosa yang selalu memojokkan subjektifitas dan selalu menggapnya jauh dari barisan empirik

Bukan saja dengan lapang hati akan aku tulis sebagai ikonik yang menggerakkan sejarah, namun sebagai episode yang berpola melingkar dan sedikit gaya khasku yang tak beraturan. Ritme yang akan kencang dan tiba-tiba melambat akan menjadi ciri khas bagian tata rias panggung yang akan kubuat.

Kitalah para pemain yang sekaligus menjadi penonton saat jasad salah satu diantara kita jatuh tersungkur menghujam lantai, tak perlu apresiasi dan nihilnya teori kritik sastra yang selalu mendompleng pada klas dimana pribadiku berdiri. Kitalah yang sedang mengundang burung kondor berpesta tanpa dipungut bayaran, Ya! Gratis Seperti naifnya grup tolol muda mudi pengedar makanan gratis yang berpose diatas teriknya matahari. Itulah ekspektasi hatiku yang paling dalam padamu lelaki tua.

Satu sisi, bagi penerjemah amarah sepertiku, dan pembaca tolol seperti kalian, terlampau jauh hal ini mesti kita reparasi, memberikan ocehan hanya akan membuat bibir kalian menjadi basah pada bagian tepinya saja, muntahlah kamerad, tunjukkan kita semua memang pendosa yang terlampau tolol, para pengunjung banyolan sibernatika, para pembuat halaman yang menyerupai kerangkeng bagi dirinya sendiri. Dan juga Para penerjemah yang hanya bergejolak di usia remaja.

0 komentar: